Cari Blog Ini

Sabtu, 07 Mei 2011

Kereta api Feeder Wonogiri


Kereta api Bengawan Wonogiri sering disebut “kereta Feeder Wonogiri”. Kereta feeder (pengumpan) adalah satu-satunya pemakai jalur antara Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri. Setiap harinya kereta ini hanya membawa 1 atau 2 gerbong, karena jumlah penumpangyang sangat minim. Jalur kereta api Solo-Wonogiri melintasi jalan protokol Jl. Slamet Riyadi, Solo. Karena itu menjadi keunikan tersendiri karena berjalan berdampingan dengan kendaraan lainnya. Setiap hari kereta ini melayani penumpang yang berangkat dari Stasiun Purwosari. Jam keberangkatan kereta ini tidak tetap karena harus menunggu kereta api Senja Bengawan dari Jakarta. Biasanya kereta feeder berangkat dari Stasiun Purwosari antara pukul 08.00-09.30. Laju kecepatan kereta ini juga dibatasi.
Ketika berada di dalam kota antara Stasiun Purwosari sampai Stasiun Solo Kota batas maksimum adalah 20 km/jam. Ketika sudah keluar dari Stasiun Solo Kota kecepatan mulai dinaikkan, tetapi kecepatan kereta ini tidak bisa diharapkan sampai 60 km/jam karena rel yang digunakan bukan rel jenis 40 (yang digunakan di jalur Jakarta-Surabaya). Kereta feeder ini sering terlibat kecelakaan. Banyak penyebab kecelakaan ini karena kurangnya disiplin lalu lintas. Banyak kendaraan yang meremehkan kereta ini yang berakhir dengan tabrakan. Padatahun 2006 terjadi 2 kali kecelakaan kereta. Pertama terjadi di dekat Solo Grand Mall. Sebuah mobil ingin mendahului kereta ini yang sedang berjalan, kemudian yang kedua di dekat Polwil Surakarta. Kereta Feeder berhenti di Stasiun PurwosariStasiun Solo-KotaStasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter-Sukoharjo, dan Stasiun Wonogiri.

Sejarah :

Pada mulanya kereta ini sempat eksis ketika melayani rute dari Stasiun Purwosari hingga Baturetno. Namun jalur rel kereta api dari Wonogiri hingga Baturetno dibongkar karena jalur tersebut digunakan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur. Hingga sekarang kereta ini hanya melayani hingga Wonogiri. Awal tahun 2007, Pemerintah Kota Solo menggagas pengoperasian kereta berbahan bakar uap sebagai angkutan wisata dalam kota. Jalur ini masih terhubung dengan Jalur rel kereta api Jakarta-Surabaya yang juga melintasi Stasiun Purwosari. Bila kita naik kereta api seperti Prambanan Ekspres tujuan Jogja-Solo, ketika berangkat dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Balapan, di sebelah kanan akan terlihat jalur rel yang menuju Wonogiri.
Sempat dalam perjalanan waktu, jalur kereta ini mendapat keluhan dari pengguna jalan yang merasa kurang nyaman dengan keberadaan jalur kereta api dalam kota. Ketidaknyamanan pengguna jalan diantaranya ketika melintas di perlintasan "rel bengkong" (Rel membelok ke kanan) ketika musim hujan banyak pengguna sepeda motor ketika melintas tidak mematuhi cara atau aturan yang ada sehingga terpeleset ketika melintasi rel. Korban dari rel membelok ke kanan ini sudah tidak bisa dihitung lagi. Beberapa kali ada pihak-pihak yang ingin mengupayakan agar rel dalam kota yang ini ditutup. Namun dengan adanya penolakan keberadaan kereta dalam kota ini semakin membuat jalur kereta dalam kota Solo ini semakin eksis. Keberadaan rel kereta api yang melintas di jalan raya utama di Indonesia mungkin hanya Solo saja yang memiliki jalur tersebut. Semakin padatnya arus lalu lintas di jalan raya, dalam masa mendatang jalur kereta api dalam kota maupun luar kota sangat dibutuhkan. Bulan September 2007 ini PT Kereta Api Indonesia mengganti sebagian rel kereta api tujuan Solo-Wonogiri yang melintasi Jalan Slamet Riyadi karena dianggap sudah tidak layak dan tidak memenuhi syarat keselamatan transportasi (masih berupa rel peninggalan tahun 1901).
Pada bulan September 2009 dimulai perbaikan penggantian rel kereta api dimulai dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri, perbaikan meliputi penggantian rel kereta api yang semula menggunakan jenis R25 menjadi R42 dan bantalan kayu diganti menjadi bantalan beton, perbaikan jembatan di BH2, yakni Jembatan Bengawan Solo dan jembatan di BH60 yang berada di wilayah perbatasan Solo-Wonogiri, tepatnya di sekitar Pasar Nguter, Sukoharjo. Dengan adanya penggantian rel kereta tersebut, kereta api nantinya bisa dijalankan dengan kecepatan 60 km/jam dari sebelumnya hanya 30 km/jam. Penumpang dari Solo menuju Wonogiri, saat ini dilayani menggunakan KA Fedeer, dan masih menggunakan gerbong biasa. Nantinya KA Feeder akan menggunakanrailbus yang saat ini sedang dikerjakan di INKA, Madiun. Perbaikan rel tersebut juga untuk kepentingan Pemerintah Kota Surakarta menjalankan Kereta Api Uap Jaladara atau sering disebut Sepur Kluthuk Jaladara mulai dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota.

Tegal Arum

Kereta Api Tegal arum adalah kereta api Ekonomi yang melayani koridor Tegal - Jakarta Kota. Diberangkat jakarta 15.00. Datang Tegal 21.11.


Stasiun yang disinggahi KA 176 :



Tawang Jaya

Tawang jaya adalah nama kereta api kelas ekonomi unggulan yang di operasikan PT KAI dengan relasi Semarang Poncol dan Jakarta Pasarsenen. Tawang jaya di berangkatkan dari Semarang Poncol pukul 19.00 dan di berangkat dari Jakarta Pasarsenen pukul 20.30. Stasiun yang disinggahi:

Tawang Alun


adalah kereta api ekonomi dengan tujuan Banyuwangi-Malang. Berangkat dari stasiun Banyuwangi Baru pukul 05.00 pagi dan tiba di Stasiun Malang Kota Lama pukul 13.20. KA berangkat kembali dari Stasiun Malang Kota Baru pukul 14.10 dan tiba di Banyuwangi Baru pukul 21.10.
Kereta Api ini hanya membawa 5 kereta (1 kereta paling depan dan belakang dikosongkan untuk berfungsi sebagai defence) dan 1 kereta makan pembangkit ditarik oleh lokomotif jenis CC sekarang. Tetapi jika lokomotif jenis CC mogok maka akan digantikan oleh lokomotif jenis BB dikarenakan keterbatasan lokomotif di Dipo induk JR. Usia lokomotif BB yang sering dipakai oleh Kereta Api ini sudah tergolong tua, karena itu tidak jarang kereta api ini mengalami gangguan pada mesin.

Stasiun pemberhentian :

Sri Tanjung


Sri Tanjung adalah salah satu rangkaian kereta api kelas ekonomi unggulan yang melayani rute Banyuwangi Baru-Yogya Lempuyangan. Kereta ini milikDaops 9 Jember, yang diambil dari nama tokoh dalam cerita Rakyat setempat.
Memiliki 2 Rangkaian yang berangkat setiap hari. Dari Lempayangan, Yogyakarta berangkat Pkl. 07.30 sedangkan dari Banyuwangi berangkat Pkl. 06.00. Tarif untuk perjalanan Lempayangan-Banyuwangi adalah Rp. 35.000 dengan tempat duduk bebas. Pada saat tertentu, rangkaian Kereta Api Sri Tanjung membawa antara 6-10 gerbong penumpang K3, 1 gerbong restorasi KMP, dan kadangkala juga membawa gerbong barang.
Kereta api ini berhenti di Stasiun KalibaruKalisatJemberProbolinggoPasuruanBangilSidoarjoWonokromoSurabaya Gubeng, diteruskan keMojokertoJombangKertosonoNganjukMadiunSragenSolo JebresKlaten, dan terakhir Lempuyangan.

Serayu


Kereta api Serayu merupakan kereta api kelas ekonomi unggulan yang melayani pemerjalanan Jakartakota-Sumpiuh, dijalankan dua kali sehari (siang dan malam). Kereta api Serayu juga dikenal dengan nama Cipuja/Citrajaya. Saat ini KA ini menjadi satu-satunya KA yang beroperasi dari Jakarta ke Jawa Tengah dengan rute melewati Bandung, tidak lewat Cirebon.
Stasiun pemberhentian kereta api ini antara lain JatinegaraBekasiKarawangCikampekPurwakartaPadalarangKiaracondong,TasikmalayaBanjar,Cipari,SidarejaGandrungmanguKawungantenJeruklegiMaosSikampuh , Kroya, dan Sumpiuh .

Progo


KA Progo adalah kereta api yang dioperaskan oleh PT Kereta Api untuk melayani relasi perjalanan Yogyakarta (Stasiun Lempuyangan) - Jakarta (Stasiun Pasar Senen) yang berjalan pada malam hari.
Cikal-bakal KA Progo adalah seri kereta api Senja di dasa warsa 1970-an. Pada awal 1980-an dilakukan penataan ulang, dalam seri ini, salah satunya diwujudkan sebagai Senja Ekonomi Yogya, dengan relasi Stasiun Gambir - Yogyakarta. Pada perjalanan waktu, relasi diubah menjadi Stasiun Pasar Senen - Stasiun Lempuyangan. Selanjutnya, KA ini diganti namanya menjadi Kereta Api Empu Jaya (singkatan dari "Lempuyangan-Jakarta Raya"), seiring dengan penggantian keseluruhan rangkaian kereta. Dalam pengoperasiannya, KA Empu Jaya sering mengalami kecelakaan, sehingga pada tahun 2001diputuskan mengganti nama menjadi KA Progo pada tahun 2002. Progo merupakan nama sebuah sungai di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memisahkan dengan Kabupaten Kulon Progo dari Kabupaten Bantul dan Sleman. Berhenti di Stasiun JatinegaraStasiun BekasiStasiun Cikampek,Stasiun PegadenbaruStasiun CirebonStasiun PurwokertoStasiun Kroya,Stasiun SumpiuhStasiun Gombong,Stasiun KaranganyarStasiun Kebumen,Stasiun KutoarjoStasiun JenarStasiun WojoStasiun WatesStasiun SentoloStasiun Patukan.

Penataran


Kereta api Penataran adalah kereta api ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api (Persero) yang melayani rute Surabaya Gubeng-Blitar lewat Malang. Uniknya, sesampai di Blitar, kereta ini berganti nama menjadi Rapih Dhoho yang melanjutkan perjalanan kembali menuju Surabaya lewat Kertosono.
Kereta ini berhenti di Stasiun Kepanjen dan Stasiun Malang
Nama "Penataran" diambil dari nama candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Kabupaten Blitar.

Pasundan


Kereta api Pasundan merupakan kereta kelas ekonomi dengan relasi Bandung Kiara Condong - Surabaya Gubeng melewati Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Jarak yang ditempuh sekitar 656 km. Kereta ini biasanya kereta ini ditarik menggunakan loko CC201 dan membawa 7 K3 (gerbong ekonomi) dan satu KMP3 (kereta makan dan pembangkit kelas tiga).

Matarmaja


Matarmaja adalah kereta api ekonomi jurusan Malang-Jakarta. Namanya merupakan akronim dari nama-nama kota yang dilewati, yaitu MalangBlitar,Madiun, dan Jakarta Pasar Senen.
KA Matarmaja semula beroperasi sebagai KA Senja Maja, yang melayani relasi Madiun-Jakarta (Gambir), yang berisi satu kereta kelas bisnis dan sisanya kereta kelas ekonomi. Kereta api ini segenerasi dengan kereta api seri Senja lainnya, yang melayani relasi Jakarta ke Semarang, Yogyakarta, dan Solo (Senja Utama dan Senja Ekonomi).
Atas permintaan pengguna, relasi diperpanjang hingga Blitar, lalu Malang. Pada awalnya, rangkaian KA Matarmaja berisi rangkaian ekonomi dan satu kereta bisnis, namun kemudian diubah menjadi keseluruhannya rangkaian ekonomi. Dalam pengoperasiannya, KA ini juga mengalami perubahan jalur. Awalnya KA ini menjalani rute selatan (lewat Purwokerto dan Yogyakarta), namun kemudian, demi mengisi kekosongan petak Semarang-Solo, KA ini akhirnya dioperasikan lewat jalur utara (Pekalongan hingga Semarang) dan kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo barulah kemudian menuju ke Malang Kereta ini singgah di Stasiun Kertosono dan Stasiun Kepanjen

Logawa


Logawa adalah salah satu rangkaian kereta api kelas ekonomi unggulan yang melayani rute Jember-Purwokerto yang kemudian diteruskan hingga keCilacap dengan bantuan lokomotif Feeder. Nama kereta ini berasal dari sungai yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas.
Stasiun pemberhentian kereta api ini antara lain ProbolinggoPasuruanBangilSidoarjoWonokromoSurabaya Gubeng, loknya berputar di stasiun Surabaya Gubeng kemudian diteruskan ke MojokertoJombangKertosono,Nganjuk , MadiunSragenSolo JebresPurwosariKlatenYogya LempuyanganWates,JenarKutoarjoKebumen,Stasiun KaranganyarGombong, dan Kroya. Dari Stasiun Kroya, rangkaian dibagi 2, ada yang melanjutkan perjalanan ke Cilacap, ada juga yang melanjutkan perjalanan ke Purwokerto. Dengan arah sebaliknya, gerbong-gerbong yang datang dari Stasiun Cilacap dan Purwokerto akan disatukan di Stasiun Kroya, lalu berjalan ke timur.

Kecelakaan:

Pada hari Selasa (29/06/2010) KA Logawa jurusan Purwokerto - Jember anjlok dari relnya di Desa Pajaran, Kecamatan SaradanKabupaten Madiun. Kecelakaan yang terjadi di antara Stasiun Saradan dengan Stasiun Wilangan ini diduga karena adanya rel putus[1]. Peristiwa ini mengakibatkan 6 gerbong keluar dari rel dan di antaranya 3 gerbong paling belakang terguling masuk ke jurang. Enam orang penumpang tewas dan 73 penumpang yang lain luka-luka. Selain itu, peristiwa ini menyebabkan sejumlah KA dari JombangKediri, dan Malang harus memutar lewat Surabaya.